Banyak orang yang mengaku tertipu setelah membali batu akik, batu akik yang dibelinya dengan harga mahal ternyata palsu. Lalu bagaimana cara membedakannya? Kalau mau beli batu akik yang asli sebaiknya membawa teman yang mengerti batu, batu yang asli memiliki serat.
Ketika batu akik seperti pancawarna, kecubung, sulaiman bahkan juga opal sudan diuji hasilnya semua bereaksi seperti sebuat stylus pen, sedangkan macam-macam batu imitasi seperti zircon tidak bereaksi apapun terhadap touch sreen. Untuk batu akik yang telah diemban menjadi cincin atau perhiasan lain cara mengujinya sama, namun anda harus lebih berhati-hati jangan sampai metal embannya ikut menyentuh touch sreen, karena akan menyebabkan proses pengujian menjadi tidak akurat. Emban cincin umumnya terbuat dari logam seperti emas, perak, stainless stell pada umumny bersifat kapasitif yang akan bereaksi diatas touch sreen. Sehingga jika batu dan embannya menyentuh maka reaksi touch sreen akan terjadi karena bergesekan dengan emban bukan batu yang diuji.
Apakah cara pengujian seperti ini 100% akurat? Tentu saja tidak, sebagian besar batu akik bisa diidentifikasi keaslian (cara : bahan naturan stone jenis agate) dengan cara ini. Tetapi belum tentu untuk jenis batu-batu mulia yang lain, ada kemungkinan pula akan muncul batu-batu imitasi yang dibuat dengan campuran mineral bersifat kapasitif sehingga diuji dengan cara ini tetap bisa lolos. Jadi pengujian batu akik dengan smartphone layar sentuh ini sebaiknya dipakai untuk deteksi awal saja, atau untuk batu-batu yang tidak bernilai sangat tinnggi. Untuk batu-batu yang bernilai sangat tinggi, sebaiknya dilakukan pengujian yang lebih komprehensip, biasanya dilakukan dilaboratorium gemology yang memiliki peralatan khusus untuk mengukur berbagai parameter batu secara ilmiah. Mereka biasanya juga menerbitkan sertifikat yang menerangkan sertifikasi batu yang telah diuji.
Demikian beberapa cara untuk membedakan keaslian batu akik asli maupun batu akik yang imitasi, semoga dapat menjadi gambaran bagi pembaca yang akan berburu maupun mengoleksi batu akik.
Berikut adalah beberapa tips untuk membedakan batu akik asli dan palsu :
![]() |
Inilah Cara Membedakan Batu Akik Asli Dan Palsu |
1. Proses pembuatan
Batu akik yang asli terbentuk dari alam dan proses penyempurnaannya dengan cara diukir kemudian digosok agar yang tersisa hanya warna (corak) yang dihasilkan dari alam. Sedangkan batu sintetis itu dibentuk melalui berbagi macam perlakuan seperti pemanasan, radiasi, pewarnaan, dan penggunaan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan batu-batu yang indah.2. Memiliki serat didalamnya
Batu akik yang asli memiliki serat didalamnya sehingga terlihat seperti retak. Warnanya juga lebih redup terutama batu akik yang masih baru. Sedangkan batu akik sintetis tidak memiliki serat sehingga terlihat lebih terang.3. Gunakan senter dan kaca pembesar
Untuk melihat batu akik kita bisa menggnakan senter maupun kaca pembesar, batu akik jika disorot dengan senter akan terlihat noda, berbeda dengan batu akik buatan biasanya bersih tanpa noda. Kaca pembesar bisa digunakan untuk melihat serat didalam batu.4. Gunakan tablet atau HP touch screen
Batu akik yang asli bisa menggeser layar touch screen pada tablet maupun handphone. Bagaimana caranya? Aktifkan tablet atau handphone kemudian gosokkan dengan lembut batu akik yang diuji pada permukaan layar sentuh, jika itu batuan asli maka dapat merespon layar sentuh, batu akik asli berfungsi laiknya sebuah stylus pen pada smartphone layar sentuh, sedangkan akik imitasi tidak menimbulkan reaksi apapun pada layar sentuh. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Akik adalah batuan alam yang terbentuk dari berbagai macam mineral alam termasuk pula mineral-mineral logam yang bersifat kapasitif, demikian pula sebuah stylus pen, dibuat dari campuran karet dan mineral logam yang bersifat kapasitif, sehingga ketika bersentuhan pada permukaan touch screen, batu akik akan berfungsi seperti halnya stylus. Sedangkan batu imitasi atau tiruan umumnya terbuat dari bahan semacam kaca atau zircon dan tidak bersifat kapasitif.Ketika batu akik seperti pancawarna, kecubung, sulaiman bahkan juga opal sudan diuji hasilnya semua bereaksi seperti sebuat stylus pen, sedangkan macam-macam batu imitasi seperti zircon tidak bereaksi apapun terhadap touch sreen. Untuk batu akik yang telah diemban menjadi cincin atau perhiasan lain cara mengujinya sama, namun anda harus lebih berhati-hati jangan sampai metal embannya ikut menyentuh touch sreen, karena akan menyebabkan proses pengujian menjadi tidak akurat. Emban cincin umumnya terbuat dari logam seperti emas, perak, stainless stell pada umumny bersifat kapasitif yang akan bereaksi diatas touch sreen. Sehingga jika batu dan embannya menyentuh maka reaksi touch sreen akan terjadi karena bergesekan dengan emban bukan batu yang diuji.
Apakah cara pengujian seperti ini 100% akurat? Tentu saja tidak, sebagian besar batu akik bisa diidentifikasi keaslian (cara : bahan naturan stone jenis agate) dengan cara ini. Tetapi belum tentu untuk jenis batu-batu mulia yang lain, ada kemungkinan pula akan muncul batu-batu imitasi yang dibuat dengan campuran mineral bersifat kapasitif sehingga diuji dengan cara ini tetap bisa lolos. Jadi pengujian batu akik dengan smartphone layar sentuh ini sebaiknya dipakai untuk deteksi awal saja, atau untuk batu-batu yang tidak bernilai sangat tinnggi. Untuk batu-batu yang bernilai sangat tinggi, sebaiknya dilakukan pengujian yang lebih komprehensip, biasanya dilakukan dilaboratorium gemology yang memiliki peralatan khusus untuk mengukur berbagai parameter batu secara ilmiah. Mereka biasanya juga menerbitkan sertifikat yang menerangkan sertifikasi batu yang telah diuji.
5. Ukurannya lebih berat dibanding akik palsu
Batu akik asli ukurannya lebih berat dibanding batu akik buatan, tapi sekarang sudah bisa dibuat batu akik sintesis yang baratnya juga sama dengan batu akik yang asli.6. Uji laboratorium
Cara uji ini adalah yang paling meyakinkan, di Jakarta Gems Center (JGM), Jatinegara, Jakarta Timur disediakan layanan laboratorium untuk mengetahui keaslian batu akik yang dibeli, laboratorium tersebut terdapat di lantai 2.7. Bisa disertifikasi
Batu akik yang asli sekarang sudah bisa disertifikasi, jika ragu dengan keaslian batu akik yang dibeli, cobalah untuk minta setifikasi keaslian dari batu tersebut. Pembeli juga bisa melakukan sertifikasi batu akik di Pusat Promosi dan Informasi Batu Mulia dan Batu Aji Indonesia, di GJC posisinya berada di lantai 2.8. Digigit, dibakar dan dibanting
Batu akik yang asli lebih kuat dan dan tidak akan pecah bila digigit, dibakar maupun dibanting, bisa juga dengan mengoreskan di kaca, jika batu asli maka kaca akan tergores.Demikian beberapa cara untuk membedakan keaslian batu akik asli maupun batu akik yang imitasi, semoga dapat menjadi gambaran bagi pembaca yang akan berburu maupun mengoleksi batu akik.
Komentar
Posting Komentar